SUMSEL – TEROPONGSUMSEL.COM
Susahnya memberantas budaya korupsi di negara ini karena seakan sudah menjadi budaya bahkan kebiasaan yang tak bisa di anggap remeh,
Dari hasil investigasi anggota dan tim media menemukan berbagai kejanggalan baik dari sisi pekerjaan yang kurang tepat sasaran yaitu pekerjaan pembersihan tersier dengan anggaran 30% dari anggaran yang di terima GP3A,
Sebab tersier yang di kerjakan sudah ada anggaran tersendiri dan ada perawatan rutin dua kali pertahun, yang di kerjakan P3A, masing-masing desa,
Selain itu di duga juga pembentukan GP3A terkesan mendadak karena para p3A mengaku tidak pernah ada rapat pembentukan sebelumnya,muncul dugaan kepala desa membentuk ketika proposal pekerjaan di terima dan di ajukan oleh dua partai yaitu partai DEMOKRAT dan PARTAI GERINDRA, papan informasi pekerjaan pun tidak ada,
Temuan berikutnya adanya pemotongan anggaran untuk pendamping , pembawa partai ,dan untuk PPK/dinas terkait yang jumlah mencapai 30% dari anggaran real, dari ASPIRASI, 5%,10%,15%,
Jadi jelas sudah dugaan kuat ada unsur korupsi dalam pekerjaan tersebut karena prasasti pekerjaan yang di pasang juga tidak menyertakan sumber dana yang pasti. Untuk itu kami akan terus menggali lebih dalam lagi, dan melaporkan hasil temuan kami ke pihak berwenang agar mengusut tuntas penyelewengan ini ,
Dari hasil investigasi dari empat kecamatan yang mendapat dana aspirasi tersebut di duga kerugian Negara mencapai milyaran belum termasuk kecamatan yang lain, dengan nilai yang fantastis dugaan korupsi ini kami tim media akan terus mengawal temuan ini melalui pihak kejaksaan ataupun pihak berwenang lainnya agar segera di tindak lanjuti dengan serius. Diyono