Sen. Des 23rd, 2024

LAHAT – TEROPONGSUMSEL.COM Kendati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lahat 2024 telah usai secara pelaksanaan, namun “Perang” sesungguhnya belum berakhir. Hal ini disampaikan Firdaus selaku Tim Pemennangan YM-BM dari Psangan Calon (Paslon) 01.

Bukan tak beralasan, menurut Firdaus, saat sidang plena tingkat kecamatan (PPK) banyak sekali kejanggalan yang ditemukan oleh pihak BZ selaku mPaslion peraih suara terbanyak dalam kontestasi Pilkada ini.

“Kalau PPK dan Panwascam bisa menjawab apa yang saya pertanyakan di surat sanggahan saya itu, nggak apa-apa teruskan. Berarti sanggahan saya yang salah, saksi-saksi dan mereka pemilih yang benar. Tapi yang jadi masalah itu, di sini kok bisa tanda-tangan para saksi itu bisa sama itu gimana..?. Terus absen kehadiran pemilih yang nggak ditanda-tangani itu banyak sekali, sampai seratus lebih itu Pak. Jawab, maksud saya kasih keterangan, nggak neko-neko saya kok”, kata Firdaus saat menjadi saksi YM-BM di plena PPK Kikim Barat pada Sabtu (30/12/34) malam.

Ia menyesalkan, mengapa pihak PPK, Panwascam dan PKD serta saksi-saksi lain itu mau saja dibodoh-bodohi begitu oleh pihak Paslon peraih terbanyak.

“Ya, kalian enak aja. Rekap yahoi, apa bener itu.?. Tolonglah hargailah kami masyarakat di sini. Bukan kami merasa terzolimi, nggak. Tapi di sini kami ingin mencari keadilan. Tapi kalau bapak-bapak bisa menjawab, kan ada keluhan saya tuangkan di sanggahan saya itu. Bahwa di TPS ini ada beberapa tanda-tangan yang sama, siapa yang tand-tangan itu.?. Oke, kalau mau koordinasi lagi silahkan saya tunggu, kalau tidak saya mau pulang. Silahkan lanjutkan, capek kita malam-malam di sini”, ungkapnya, yang tidak dijawab sama sekali oleh PPK, KPPS, PKD dan Panwascam.

Apa yang ditemukan oleh Firdaus, ternyata singkron dengan pernyataan HRS salah seorang warga Block C Bandar Jaya Lahat. Menurut dia, saat menuju ke TPS di mana dia ingin memilih Paslon Bupati dan Wakil Bupati Lahat, ia tidak diminta tanda-tangan oleh pihak KPPS dan Panwas.

“Terkait dengan absen di TPS, kami dik bedie yang nande-tangan absen. Petugas KPPS yang faraf dewek. Aq cacak dik keruan ade absen”, terang HRS.

Selain sejumlah TPS di beberapa desa dalam Kecamatan Merapi Timur, Barat dan Selatan. Salah satunya kejanggalan dan kecurangan yang terjadi di Desa Muara Lawai dan Prabu Menang banyak absen tdanda-tangannya sama, tidak ada selisih jumlah suara, tidak ada jumlah suara dan absen tidak ada di kotak suara.

“Untuk desa-desa lain masih dalam penghitungan. Banyak sekali pelanggaran di sini, salah satu yang vatal tidak ada yang absen, tapi mencoblos. Ada 4 desa yang tanda-tangan saksi sama semua”, terang Ici salah satu saksi YM-BM pada pleno PPK Merapi Timur.

Apabila kejanggalan yang ditemukan itu benar adanya, menurut NPR salah satu Tim Pemenangan Kabupaten Paslon YM-BM menyatakan bahwa “Perang” Pilkada Lahat 2024 ini belum berkahir. Pasalnya, masih banyak hal yang mesti ditempuh sebelum KPU Lahat meutuskan siapa pemenang kontestasi politik ini.

“Paling tidak kita selesaikan dulu pleno PPK dan KPU. Apabila memang sangat banyak sanggahan karena kejanggalan yang ditemukan dan mengarah pada kecurangan untuk kemenangan licik salah satu Paslon, maka perang dalam pilkada akan berlanjut ke tingkat KPU Provinsi hingga MK. Jika tidak juga ditemukan keadilan di berbagai lembaga itu, maka perang sesungguhnya akan kita lanjutkan”, tutupnya.

Untuk diketahui, beberapa hari sebelum Pilkada dilaksanakan, pihak Panwascam Kota Lahat banyak sekali menemukan pelanggaran yang meangarah pada praktik Money Politic. Sayangnya, pihak Bawaslu Kabupaten Lahat tidak mampu menindak-tegas dan melaksanakan amanah Perbawaslu hingga ke tingkat Gakkumdu dan Pengadilan.

By Diyono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *