PALEMBANG – TEROPONGSUMSEL.COM
Pengadaan mobil dinas VVIP milik Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) menjadi sorotan tajam publik. Penampilannya yang mewah bak kendaraan Sultan Brunei dinilai tidak mencerminkan semangat efisiensi anggaran yang ditekankan Presiden RI.
“Kabupaten PALI dengan segala keterbatasannya belum layak menggunakan mobil VVIP mewah, sekalipun untuk alasan kunjungan Presiden, Menteri, atau Gubernur,” tegas Deputy Koordinator MAKI, Feri Kurniawan, Sabtu (28/06/2025).
Feri menyebut bahwa kondisi infrastruktur dan layanan dasar di PALI seharusnya menjadi prioritas utama dibandingkan membeli kendaraan mewah.
“Lampu jalan rusak, infrastruktur belum memadai, pendidikan dan kesehatan jauh lebih penting dibandingkan pengadaan mobil VVIP,” ujarnya sambil tertawa lebar.
Ia menegaskan bahwa kepemimpinan bukan diukur dari kemewahan kendaraan dinas.
“Membeli mobil mewah tidak membuat seorang pemimpin menjadi hebat, dan itu bukan prestasi yang pantas diapresiasi masyarakat,” ungkapnya.
Yang lebih mengkhawatirkan, lanjut Feri, adalah dugaan adanya manuver anggaran untuk melegalkan pembelian kendaraan yang diduga sudah terlanjur dipesan.
“Jika nomor mesin dan rangka kendaraan sama dengan yang telah digunakan setelah pelantikan Bupati, maka ada indikasi pengadaan dilakukan sebelum proses lelang. Itu berpotensi sebagai tindak pidana korupsi,” tegasnya.
Feri menyarankan agar kepala daerah cukup menggunakan kendaraan standar seperti Xenia atau Avanza.
“Lebih baik menggunakan mobil sederhana 1.500 cc seperti Xenia atau Avanza, asalkan bisa membawa kesejahteraan nyata bagi masyarakat,” pungkasnya. (TIM)