Sab. Jul 5th, 2025

PALI -TEROPONGSUMSEL.COM Pemerintah Desa Pengabuan Kecamatan Abab, Kabupaten PALI, menggelar rapat evaluasi kelompok tani di Kantor Kepala Desa pada Jumat, 4 Juli 2025.

Rapat tersebut dihadiri oleh perwakilan Dinas Pertanian melalui Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), Badan Permusyawaratan Desa (BPD) beserta anggota, elemen pemerintah desa, dan masyarakat kelompok tani Desa Pengabuan, Kecamatan Abab, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

Evaluasi ini merupakan bagian dari program Presiden Prabowo melalui pemerintah provinsi dan pemerintah daerah Kabupaten PALI, yang bertujuan agar kelompok tani dapat merawat dan menjaga hasil pertanian demi meningkatkan penghasilan masyarakat, khususnya di Desa Pengabuan.

Kepala Desa Pengabuan, Suprianto, S.H., dalam sambutannya menghimbau dan mengajak seluruh warga serta elemen pemerintah desa untuk bersama-sama mengawasi dan menjaga potensi pertanian yang sudah ada di desa tersebut.

Holidi, salah satu perwakilan kelompok tani, menyampaikan bahwa dalam evaluasi ini, mereka merasa masih kurangnya perhatian dan ketidaktepatan sasaran bantuan. Ia pun mengusulkan agar kepengurusan ketua kelompok tani ke depan dapat diganti untuk “penyegaran”.

Sumir, Ketua Kelompok Tani, menambahkan harapannya agar Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) dapat mengadakan musyawarah setiap dua minggu sekali, sehingga kelompok tani mendapatkan bimbingan teknis tata cara bertani. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya bantuan benih padi yang tepat waktu dan tepat sasaran, sesuai dengan jumlah anggota kelompok tani yang memiliki lahan sawah, agar tidak disalahgunakan. Sumir juga mengharapkan pemerintah desa dapat turut serta mengawasi, memberikan penyuluhan, dan bimbingan.

Ditemui oleh tim media ini Kepala Desa Pengabuan, Supriyanto, S.H., atau yang akrab disapa Oleng, menjelaskan bahwa rapat evaluasi ini juga membahas kurang aktifnya sebagian kelompok tani. Pada tahun 2019, terdapat 63 kelompok tani, namun pada tahun 2023, hanya 41 kelompok tani yang menerima bantuan, artinya ada 22 kelompok tani yang tidak aktif. Oleh karena itu, rapat kali ini juga sekaligus mengadakan pemilihan ketua Gapoktan.

“Rapat evaluasi kelompok tani ini bertujuan agar kelompok tani aktif. Jika ada lahan sawah warga yang tidak produktif lagi, saya menghimbau agar lahan sawahnya dibuka dan lahan sawah yang sudah produktif agar dikelola, dirawat, dan dijaga,” ujar Oleng.

Oleng juga menambahkan bahwa ada 41 kelompok tani yang aktif menerima bantuan, dan ia berharap ke depannya kelompok tani dapat berperan aktif serta tertib dalam administrasi.”imbuhnya.

Pada akhir rapat, diumumkan pengurus Gapoktan yang terpilih: Lidnan sebagai Ketua, Sendi sebagai Sekretaris, dan Ansri sebagai Bendahara. (Red)

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *