PALI – TEROPONGSUMSEL.COM
Dugaan praktik mark up anggaran dalam proyek pembangunan sanitasi sekolah di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) kembali mencuat. Sorotan kali ini tertuju pada dua proyek yang dikelola Dinas Pendidikan PALI, yakni di SMP Negeri 1 Penukal dan SD Negeri 2 Penukal. Keduanya dikerjakan oleh kontraktor pelaksana CV Brani Jaya Barokah.
Hasil penelusuran TIM Investigasi di lapangan pada Sabtu (26/7/2025) mengungkap, proyek sanitasi di SMPN 1 Penukal menelan anggaran hampir Rp 100 juta, namun hanya menghasilkan bangunan toilet berukuran 2 x 4 meter dengan dua unit kamar kecil.
Sementara itu, proyek serupa di SDN 2 Penukal memakan anggaran hampir Rp 200 juta untuk membangun toilet berukuran 6 x 7 meter dengan empat unit toilet.
Jika dihitung, biaya toilet di SMPN 1 setara dengan Rp 50 juta per meter persegi, angka yang dinilai tidak masuk akal oleh sejumlah pihak. Sedangkan proyek di SDN 2 pun tetap dianggap terlalu mahal untuk pekerjaan sanitasi sederhana.
Kekhawatiran publik semakin kuat saat diketahui bahwa material atap proyek menggunakan rangka baja ringan, yang diragukan kualitas serta daya tahannya oleh beberapa narasumber di lapangan.
Aktivis Desak Audit Menyeluruh.
Aktivis pemerhati pembangunan di Kabupaten PALI, Aldi Taher, turut angkat bicara. Ia menyesalkan dugaan pemborosan dan potensi penyimpangan anggaran dalam proyek-proyek yang menggunakan dana negara.
“Jika benar ada mark up, ini mencoreng semangat transparansi dan efisiensi yang selama ini digaungkan Bupati PALI, Asgianto ST,” tegas Aldi. Senin (28/7)
Menurutnya, praktik seperti ini tidak hanya merugikan keuangan daerah, tapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan. Aldi mendesak APH, Inspektorat, dan BPKP untuk segera turun tangan melakukan audit menyeluruh terhadap proyek-proyek serupa.
“Sanitasi adalah kebutuhan dasar siswa. Jika dinilai justru dijadikan ladang keuntungan bagi kontraktor, maka pendidikan kita ikut ternoda,” pungkasnya.
Sementara itu dinas pendidikan kabupaten PALI belum terkonfirmasi hingga berita ini ditayangkan. (Red/TIM)
Proyek Toilet Sanitasi di Dua Sekolah Penukal, Diduga Mark Up, Aktivis Desak Audit Menyeluruh
