SDN 10 Air Salek Terbengkalai Bak Kuburan: Kepala Sekolah & Komite Diduga “Main Mata”, Dana BOS Raib, Wali Murid Geram!

 

BANYUASIN – TEROPONGSUMSEL.COM Dunia pendidikan di Banyuasin kembali tercoreng! SDN 10 Air Salek, Desa Saleh Mulya, Kecamatan Air Salek, Sumatera Selatan, kini lebih pantas disebut rumah horor ketimbang sekolah. Atap bolong tanpa seng, bangunan kotor tak terurus, dan lingkungan kumuh menjadi pemandangan sehari-hari.

Di balik pemandangan memalukan ini, mencuat dugaan persengkongkolan antara Kepala Sekolah berinisial SK dan Ketua Komite IT, yang juga pimpinan sebuah pondok pesantren. Modusnya, wali murid “dipaksa” membayar sumbangan berkedok komite dengan nominal yang sudah ditentukan. Padahal, sumbangan semestinya sukarela, bukan harga mati yang diancam harus dibayar.

 

 

Seorang wali murid, yang meminta namanya dirahasiakan, mengungkap fakta mencengangkan. Dana BOS yang seharusnya untuk perbaikan fasilitas dan peningkatan kualitas belajar justru dipotong, dialihkan untuk biaya transportasi dan—parahnya—disiapkan untuk “mengamankan” kunjungan media maupun LSM. Bahkan, ia menirukan ucapan Kepala Sekolah: “Kalau tak salah, kenapa harus takut?” — kalimat yang justru mengundang kecurigaan publik.

Inikah wajah pendidikan yang kita banggakan? Bagaimana anak-anak akan mendapat teladan, jika sejak SD sudah disuguhi contoh praktik pungutan liar, manipulasi dana, dan pembiaran fasilitas rusak?

Berdasarkan temuan dan kesaksian ini, redaksi akan menyerahkan bukti lengkap ke Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin, Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, serta Ombudsman. Kami mendesak aparat penegak hukum turun tangan, mengusut tuntas dugaan korupsi Dana BOS dan pungutan liar ini, lalu menindak tegas oknum-oknum pendidikan yang mencemari masa depan generasi bangsa.

Pendidikan seharusnya mencerdaskan anak bangsa, bukan menjadi ladang basah bagi tikus-tikus berdasi.

Diyono /tim

Related posts

Leave a Comment