PALI – TEROPONGSUMSEL.COM
Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya menjadikan sektor pendidikan sebagai prioritas utama pembangunan nasional. Peningkatan anggaran, perbaikan fasilitas sekolah, hingga program beasiswa disebut sebagai langkah konkret untuk mencetak generasi muda yang unggul dan siap bersaing di level global.
Namun, semangat besar itu ternodai oleh persoalan di daerah. Salah satunya proyek pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di SMP Negeri 7 Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Proyek bernilai Rp 594 juta lebih yang dikerjakan oleh CV. Ratu Mas tersebut kini menuai sorotan lantaran diduga bermasalah dalam pengerjaan.
Berdasarkan investigasi tim media pada Kamis (4/9/2025), sejumlah kejanggalan ditemukan di lapangan. Dinding bangunan terlihat terlalu rendah sehingga penyangga atap tidak menempel sempurna pada badan bangunan. Ironisnya campuran material seperti semen, pasir, dan batu split juga diduga jauh dari standar. Kondisi ini tampak dari balok cor yang rapuh, bahkan sebagian terlihat sompel dan nyaris patah.
Menanggapi hal tersebut Pemerhati Pembangunan Kabupaten PALI, Aldi Taher, mengecam keras pelaksanaan proyek tersebut. Menurutnya, kontraktor dinilai hanya berorientasi pada keuntungan tanpa mengutamakan kualitas.“Kalau kualitas saja diabaikan, bagaimana mungkin bangunan bisa bertahan lama dan memberi rasa aman bagi siswa serta guru? Ini bukan sekadar soal fisik, tapi menyangkut kenyamanan dan keselamatan anak-anak kita dalam menuntut ilmu di SMPN 7 Talang Ubi,” ujar Aldi dengan nada kecewa. (4/9).
Ia mendesak Dinas Pendidikan Kabupaten PALI dan Aparat Penegak Hukum (APH) turun tangan mengevaluasi proyek tersebut. Aldi menegaskan, pengawasan ketat mutlak diperlukan agar uang rakyat tidak terbuang percuma.
“Jangan sampai uang rakyat hampir Rp 600 juta yang bersumber dari APBD PALI TA 2025, justru sia-sia karena hasil pekerjaan diduga asal jadi. Jika terbukti ada pelanggaran, kontraktor harus bertanggung jawab dan dijatuhi sanksi tegas,” pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten PALI, Harun, memilih bungkam saat dikonfirmasi media ini melalui pesan singkat WhatsApp pada Kamis (4/9). Kondisi ini menimbulkan tanda tanya, sebab setiap kali media ini mencoba mengonfirmasi dugaan temuan di lapangan kepada Kadisdik, hampir selalu tidak mendapat tanggapan.
Hal serupa terjadi pada konfirmasi terkait proyek penambahan ruang kelas baru (RKB) di SMPN 5 Talang Ubi pada 20 Agustus 2025, yang dikerjakan oleh CV. Ratu Mas—perusahaan yang juga menggarap proyek sebagaimana disebutkan di atas. Begitu pula pada proyek rehabilitasi di SMPN 4 Talang Ubi pada 27 Agustus 2025, yang dilaksanakan oleh CV. Anindya, konfirmasi yang diajukan media ini juga tidak mendapat jawaban.
Tak ayal, publik semakin bertanya-tanya: ada apa sebenarnya dengan Disdik Kabupaten PALI yang seakan memilih diam di tengah sorotan proyek bernilai ratusan juta rupiah ini?. (TIM)