BANYUASIN – TEROPONGSUMSEL.COM Sudah lebih dari dua dekade, warga Desa Sidomulyo 20, Kecamatan Muara Padang, Kabupaten Banyuasin, hidup dengan kondisi jalan dan jembatan yang memprihatinkan. Jalan pemerintah daerah (Pemda) yang menjadi akses utama desa itu berubah menjadi kubangan lumpur saat musim hujan. Licin dan berlumpur, membuat pengendara motor hingga pejalan kaki harus ekstra hati-hati agar tidak terjatuh.
Kondisi makin diperparah dengan jembatan yang terlalu tinggi. Setiap hari warga harus berjibaku, saling dorong motor agar bisa melewati jalur tersebut.
“Sering kali motor harus didorong ramai-ramai supaya tidak tergelincir. Sangat menyusahkan, apalagi bagi anak sekolah dan ibu-ibu yang membawa hasil kebun,” ungkap Kepala Desa Sidomulyo 20, Ali Suharmoko, Jumat (12/9).
Ali menuturkan, pemerintah desa pernah berupaya mengusulkan perbaikan melalui dana desa, namun ditolak pendamping lantaran jalan dan jembatan tersebut merupakan kewenangan Pemda.
“Kami hanya bisa berharap. Pemerintah kabupaten, provinsi, maupun pusat jangan tutup mata. Sudah lebih dari 20 tahun jalan dan jembatan ini tidak pernah diperbaiki,” tegasnya.
Keluhan serupa juga disampaikan warga setempat. Sulastri (42), seorang ibu rumah tangga, mengaku hampir setiap musim hujan warga jatuh bangun melewati jalan itu.
“Kalau hujan, jalan jadi licin sekali. Pernah saya jatuh bawa sayur dari kebun. Jembatannya juga terlalu tinggi, jadi sering takut kalau naik motor,” keluhnya.
Harapan besar kini dititipkan warga Sidomulyo 20 kepada pemerintah agar akses vital menuju desa segera mendapat perhatian serius, demi keselamatan dan kelancaran aktivitas masyarakat.
Fitriyani