BANYUASIN – TEROPONGSUMSEL.COM Dinilai sepanjang perjalanan, Sejak PT Melania bergabung dengan Samrock Group, masyarakat Desa Talang Kemang seolah-olah dilanda musibah tanpa henti. Mulai dari keterlambatan pembayaran gaji hingga kerusakan jalan akibat lalu lalang truk Fuso bermuatan lateks atau getah karet cair.
Sayangnya, manajemen perusahaan seakan tuli terhadap keluhan warga yang mengalami kesulitan untuk beraktivitas atau keluar masuk desa akibat kerusakan akses jalan tersebut.
Saat dibincangi oleh awak media, Wasito, selaku Ketua Forum Masyarakat Desa Talang Kemang Bersatu (FMDTKB), menegaskan, “Kami tidak akan tinggal diam atas keluhan masyarakat terhadap kerusakan jalan yang disebabkan oleh mobil angkutan perusahaan. Karena sudah lebih dari satu mobil warga yang mengalami kerusakan akibat kondisi jalan tersebut. Ujarnya. (Senin 3/3/2025)
Lebih lanjut, Wasito menjelaskan bahwa mereka masih terus bermusyawarah bersama tokoh masyarakat dan pemerintah desa guna menindaklanjuti permasalahan serius ini. red.
Sementara itu, Samin alias Benjol, selaku Sekretaris Forum Masyarakat Desa Talang Kemang Bersatu (FMDTKB), saat dihubungi melalui WhatsApp, menyatakan, ‘PT Melania Samrock ini di nilai bukannya untuk mensejahterakan masyarakat, tetapi justru merusak ketentraman. Semua jenis kendaraan sulit keluar masuk.
“Setiap kali melewati satu-satunya jalan yang tersedia, kendaraan mengalami kerusakan, mulai dari lecet hingga kerusakan mesin. Kami sudah menyampaikan aspirasi kami, bahkan DPRD provinsi bersama DPRD kabupaten telah melakukan kunjungan kerja ke lokasi. Namun, pihak perusahaan tampaknya tidak menggubris permasalahan ini.Ungkapnya
Lebih lanjut, Samin menegaskan, ‘Surat yang sudah ditandatangani di ruang Komisi 2 DPRD Banyuasin saja diabaikan, apalagi kunjungan kerja ke perusahaan. Jika PT dianggap kebal hukum, jangan salahkan masyarakat jika mereka tidak lagi menghargai hukum. Apakah hukum di Sumatera Selatan tidak mampu memproses perusahaan yang diduga telah banyak menyalahi peraturan? Tutupnya
Hingga berita ini diterbitkan, pihak perusahaan belum dapat dihubungi. TIM
Diyono