PALI – TEROPONGSUMSEL.COM Kebakaran kebun karet milik Warga Desa Tempirai selatan, kecamatan Penukal Utara, kabupaten Penukal abab Lematang Ilir, (PALI) Sumsel, kuat dugaan api berasal dari lahan transmigrasi Tempirai selatan, namun penyebab kebakaran belom terpantau, Minggu (27/10/2024).
Saat di konfirmasi awak media HR (46) selaku korban kebakaran, menerangkan ia mendapatkan laporan dari masyarakat yang sedang melintas di area kebun miliknya menerangkan ada api sedang merambat di seputaran kebun. dan setibanya dilokasi benar api tersebut sudah menghabiskan kebun karet.
“Saya langsung memadamkan api dengan alat seadanya dan melihat ke seputaran kiri kanan, diduga api berasal dari lahan transmigrasi, namun saya tidak tahu motif penyebabnya, setelah percobaan saya memadamkan api namun tidak membuahkan hasil, dan meminta bantuan keluarga serta mengirimkan video kebakaran kepada s kotak WhatsApp keluarga,” ungkapnya
Lebih lanjut ia juga menambahkan, “Akhirnya saya mendapatkan bantuan dan ada salah satu keluarga yang melaporkan kejadian ini kepada instansi terkait DAMKAR,, kabupaten PALi, namun pihaknya tidak merespon padahal kontak dalam keadaan online/aktif,” jelasnya.
Terpisah saat di konfirmasi awak media Melalui beberapa Kali Via WhatsApp pihak DAMKAR Kabupaten PALI, memberikan tanggapan, “Mohon Maaf Sebelumnya pak di karenakan pada hari libur server WhatsApp mungkin tidak bekerja maksimal, kalau telpon Prabayar biasa langsung bisa di respon oleh anggota piket, maaf sebelumnya kalau masalah kebakaran lahan atau hutan itu tindakan nya dari pihak BPBD,
kalau DAMKAR ke PEMUNGKIMAN rumah penduduk, bisa juga melaporkan ke DAMKAR tapi DAMKAR masih lanjut laporan ke BPBD,” balasnya dalam pesan singkat.
Dedi Kasman salah satu aktivis muda Kabupaten PALI, menanggapi jawaban dari pihak DAMKAR sangat tidak masuk logika, rasanya tidak mungkin kalau kita sedang dalam keadaan musibah darurat, akan tapi kita diharuskan membeli pulsa dahulu agar bisa menelpon pihak DAMKAR, karena kata mereka WhatsApp nya sedang tidak bekerja maksimal, namun kenyataannya saat di telepon berkali-kali berdering tapi tidak menjawab.
“Pihak Damker Kabupaten PALI kurang bijaksana dalam menanggapi permasalahan tersebut, karena mereka bilang kalau kebakaran lahan itu bukanlah Rana mereka, melainkan tanggung jawab BPBD, jadi bagaimana kalau masyarakat yang sudah terkena bencana kerugian terus disuruh nyari kontak BPBD terlebih dahulu, ini musibah yang menimpah masyarakat, Mala tidak ditanggapi dengan baik, apa jangan-jangan mereka tidak perduli dengan masyarakat, atau jangan jangan, kepala dinas DAMKAR bekerja yang bukan tupoksinya,” jelas dedi.
Terpisah pihak Kapolsek Penukal Utara IPTU Fredy Franse Triwahyudi SH Melalui Babin Kamtibmas Bripka Nofran saat meninjau lokasi kebakaran Senin (28/10/2024), pihaknya akan mendalami penyebab kebakaran hutan dan lahan.
Kami akan mendalami penyebab dari Karhutla ini dan mengecek kerugian yang di sebabkan, dan kami akan menindak lanjuti permasalahan ini,”tutupnya.(Gafur/red)