BANYUASIN – TEROPONGSUMSEL.COM Kontroversi pembangunan tower PT Indosat di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Muara Sugihan, Kabupaten Banyuasin, semakin memanas. Hingga kini, proyek yang sudah berjalan sekitar 25 persen itu terhenti karena persoalan administrasi perizinan, tepatnya rekomendasi dari Kepala Desa.
Padahal seluruh material pembangunan sudah tersedia di lokasi, bahkan pondasi tiang tower telah selesai dikerjakan. Namun, tanpa izin kades, proyek dihentikan.
Yono, pemilik lahan tempat tower direncanakan berdiri, mengaku kecewa.
“Tanah itu milik orang tua kami, dan kami tiga bersaudara yang berhak memutuskan. Kalau memang mau dipindah, harus jelas aturannya. Harapan kami tower tetap dibangun di sini, karena manfaatnya untuk masyarakat banyak, bukan hanya kami,” tegasnya, Rabu (10/9/2025).
Yono juga mempertanyakan kehadiran Babinsa di lokasi. “Menurut saya, ini urusan kami dengan perusahaan, bukan urusan aparat. Kenapa harus turun tangan kalau tidak ada konflik?” ujarnya.
Sementara itu, warga Desa Mekar Jaya berharap masalah ini segera diselesaikan.
“Kami kecewa kalau tower gagal dibangun. Sinyal itu kebutuhan mendesak. Kalau hanya soal izin Kades, alasannya harus jelas. Tower dibangun di tanah pribadi, bukan fasilitas desa,” kata seorang warga.
Dari pihak perusahaan, pegawai PT Indosad berinisial IH membenarkan adanya hambatan izin.
“Pak Kades tidak memberikan rekomendasi jika tower tetap dibangun di lahan Pak Yono. Beliau meminta dipindahkan ke lokasi lain,” ujarnya.
IH menyesalkan sikap Kepala Desa yang menghentikan pekerjaan secara mendadak. “Seharusnya ada surat resmi, bukan langsung memberhentikan di lapangan,” tambahnya.
Dari informasi yang dihimpun, polemik ini diduga dipicu oleh urusan pribadi antara Kades dan pemilik lahan. Namun akibatnya, masyarakat luas yang dirugikan karena terhambatnya pembangunan sarana telekomunikasi vital.
Kini publik menunggu langkah pemerintah kecamatan dan kabupaten: apakah akan mencari solusi, atau hanya diam menyaksikan proyek strategis ini mangkrak?
Fitriyani/tim
