MUBA – TEROPONGSUMSEL.COM
Jembatan di Desa Pagar Desa, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, sudah lama mengalami kerusakan parah. Ironisnya, hingga kini, jembatan vital ini belum mendapat perhatian serius dari pemerintah, mengancam isolasi bagi masyarakat setempat. Hal ini semakin mengkhawatirkan mengingat jembatan tersebut adalah satu-satunya akses utama bagi warga desa, yang sangat bergantung pada infrastrukturnya untuk kegiatan sehari-hari, termasuk akses ke sekolah.
Pada Selasa (28/01/2025), Pemerintah Desa (Pemdes) Pagar Desa menegaskan upayanya untuk meminta bantuan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (MUBA), agar segera membangun kembali jembatan yang sudah tidak layak pakai ini. Perangkat Desa Pagar Desa, Pian Pirnata Hia, berharap agar pemerintah segera merespons permintaan ini dengan tindakan nyata.
“Jembatan ini dibangun sejak tahun 2013 dan sekarang kondisinya sangat memprihatinkan. Kami sudah berulang kali melakukan perbaikan secara swadaya, tetapi tetap tidak maksimal,” jelas Pian.

Harapan untuk Pemkab Muba
Pian berharap, Bupati Musi Banyuasin yang baru terpilih, Bapak Toha Tohet, dapat segera memperbaiki jembatan yang tidak hanya vital untuk akses masyarakat, tetapi juga memiliki nilai historis penting bagi warga setempat yang berasal dari Suku Anak Dalam (SAD). Jembatan ini, yang dulu disebut sebagai Jembatan Shiratolmustaqim oleh Bapak Beni Hernedi, mantan PJ Bupati MUBA, kini sangat membutuhkan perhatian serius agar tidak menghambat aktivitas harian masyarakat.
“Jika jembatan ini putus, aktivitas kami akan terhenti total. Ini adalah jalan satu-satunya menuju sekolah dan pasar. Kami meminta agar Pemkab segera melakukan perbaikan,” ungkap Pian.
Tanggapan PJ Kepala Desa Pagar Desa
PJ Kepala Desa Pagar Desa, Urwan Dinata, atau yang akrab disapa Kuyung Nata, menyatakan bahwa meskipun ia baru menjabat tiga bulan, perbaikan jembatan sudah dimasukkan dalam rencana Musrenbang untuk diajukan ke PUPR pada tahun 2025. Namun, ia mengungkapkan bahwa lokasi jembatan yang sulit dijangkau dan terbatasnya dana desa membuat upaya perbaikan menemui kendala.
“Karena akses yang sulit dan keterbatasan dana desa, kami berencana mengirim surat permohonan bantuan kepada perusahaan-perusahaan sekitar. Kami juga akan meninjau langsung kondisi jembatan pada Kamis mendatang untuk merencanakan langkah-langkah perbaikan,” ujar Urwan.
Dengan kondisi jembatan yang semakin memburuk, harapan masyarakat kini hanya tertuju pada Pemkab Muba untuk segera mengambil langkah nyata dalam memperbaiki infrastruktur yang sangat krusial ini. (Red/D Candra)