MUBA – TEROPONGSUMSEL.COM Masyarakat Desa Muara Bahar Kecamatan Bayung Lincir Kabupaten Musi Banyuasin hampir 200-san Kepala Keluarga yang bermukim di Desa tersebut sangat menginginkan adanya pembangunan jembatan penghubung Desa muara bahar dengan Desa Lubuk Harjo melintasi Sungai Lalan. Keberadaan jembatan penghubung tersebut akan menjadi sangat penting karena akan membebaskan Desa Muara Bahar dari status Desa Terisolir.
Pemerintah desa muara bahar mengaku tidak bisa menampik jika desa tersebut disebut sebagai desa terisolir. Posisinya yang berada di seberang Sungai Lalan tepatnya di seberang Desa desa lubuk harjo sering luput dari perhatian. Akses dari Desa muara bahar menuju dunia luar atau Desa tetangga harus dilewati melalui transportasi air berupa perahu ketek.
Belum adanya fasilitas berupa jembatan penghubung antara Desa muara bahar dengan lingkungan sekitar telah menjadikan perahu ketek menjadi satu satunya pilihan untuk menyeberangi aliran Sungai Lalan.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah Desa dan masyarakat tersebut agar pentingnya pembangunan jembatan penghubung desa muara bahar dengan desa lubuk harjo mendapat perhatian pemerintah. Karena pembangunan jembatan penghubung akan membebaskan Desa muara bahar dari Desa terisolir berdiri sejajar dengan desa-desa lainnya di Muba.
Salah seorang masyarakat desa muara bahar, Samsudin mengakui jika Desa muara bahar sering luput dari perhatian. Desa muara bahar biasanya akan menjadi pusat perhatian ketika musim banjir karena memang menjadi pelanggan banjir setiap tahun nya.
“Desa muara bahar seolah-olah menjadi daerah terasing karena berada diseberang Sungai. Jika mau keluar masyarakat harus menyeberang dengan perahu ketek, karena itu sudah selayaknya pemerintah membangun jembatan
penghubung dengan desa seberang agar kami tidak merasa terasing dan terisolir,”kata Samsudin pada media, Rabu (19/03/2025).
Jembatan penghubung tersebut akan memudahkan masyarakat muara bahar berinteraksi dengan warga desa lainnya dalam wilayah kecamatan Bayung Lencir. Karena setiap ada urusan harus bolak balik nyeberang memakai jasa perahu ketek mengatakan kondisi tersebut sudah lama mereka jalani. Adanya jembatan penghubung merupakan mimpi masyarakat muara bahar.
“Keadaan desa kami sudah lama sekali pak dari jaman dulu cak inilah, entah sampai kapan keluhan dan mimpi kami diwujudkan pemerintah. Harapan kami juga tidak terlalu muluk, jika tidak mampu membangun jembatan yang besar, jembatan kecilpun cukup ukuran motor jadilah,” tutupnya
Dedek Candra