Sen. Jun 9th, 2025

PALI – TEROPONGSUMSEL.COM
Lagi – Lagi dunia pendidikan di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, SD Negeri 5 Abab diduga melakukan praktik pungutan liar (pungli) dengan dalih sumbangan untuk kegiatan perpisahan siswa kelas VI.

Informasi ini disampaikan oleh salah satu wali murid SDN 5 Abab yang meminta identitasnya dirahasiakan. Kepada media ini, Kamis (5/6/2025), ia mengungkapkan bahwa dalam rapat yang digelar beberapa minggu lalu, diputuskan bahwa seluruh siswa kelas I hingga V diminta menyumbang sebesar Rp85.000 per siswa, sementara siswa kelas VI diminta menyumbang sebesar Rp300.000 per orang.

“Untuk kelas I sampai kelas V dimintai sumbangan sebesar Rp85.000, sedangkan untuk kelas VI sebesar Rp300.000 per siswa,” ujarnya.

Wali murid tersebut menyayangkan keputusan tersebut. Menurutnya, jika dana tersebut memang digunakan untuk perpisahan, seharusnya tidak menjadi beban berat bagi orang tua atau wali murid.

“Kami sebenarnya merasa keberatan kalau diwajibkan menyumbang sebesar itu. Kalau memang untuk perpisahan, seharusnya sederhana saja, tidak perlu berlebihan seperti menyewa organ tunggal. Hal itu jelas memberatkan kami sebagai wali murid,” keluhnya.

Ia menambahkan, jika perpisahan tetap harus melibatkan hiburan seperti organ tunggal dan lainnya yang dinilai berlebihan, seharusnya pihak sekolah bisa memanfaatkan Dana BOS agar tidak membebani orang tua murid.

“Kalau memang tetap harus ada hiburan seperti orgen, kenapa harus dibebankan ke siswa? Kenapa tidak gunakan Dana BOS saja supaya bisa meringankan beban kami?” pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut, salah satu tokoh pemuda Desa Karang Agung mengecam keras, atas dugaan Pungli yang terjadi di tubuh SDN 5 Abab.

“Sudah lah ini hanya modus untuk meraup keuntungan semata, kami minta dalam hal ini Diknas PALI, agar memberikan epek jerah. Agar hal seperti ini tidak terjadi di sekolah lain,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala SD Negeri 5 Abab, Sangkut Agustian, saat dikonfirmasi media ini melalui pesan singkat WhatsApp menyampaikan:

“Wa’alaikumsalam… Berita yang benar, sekolah hanya memfasilitasi kegiatan untuk acara perpisahan atau pelepasan siswa kelas 6. Berdasarkan hasil rapat komite, diputuskan untuk mengadakan musyawarah bersama antara komite, pihak sekolah, dan seluruh wali murid guna mendukung acara tersebut, yang tentu saja memerlukan dana.Jadi, mohon jangan sampai terjadi kesalahpahaman. Acara tersebut bukan diselenggarakan oleh pihak sekolah, melainkan oleh komite dan wali murid kelas 6. Sekolah hanya memfasilitasi dan mendukung kegiatan itu. 🙏🙏🙏”— tulisnya (5/6). (TIM)

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *