Jum. Jun 27th, 2025

PALI –  TEROPONGSUMSEL.COM      Tokoh nasional dan mantan anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) RI periode 2014–2024, Dr. Subianto Pudin, S.Sos., SH., CLA, angkat bicara atas dugaan tindakan tidak etis yang dilakukan seorang oknum dokter di IGD RSUD H. Anwar Mahakil, Kabupaten PALI.

Subianto menyebut, perilaku tenaga medis tersebut telah menciderai nilai-nilai dasar pelayanan kesehatan dan melanggar tiga asas utama Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN): kemanusiaan, kemanfaatan, dan keadilan sosial.

“Sebagai Anggota DJSN periode 2014-2024, saya sangat menyayangkan perlakuan oknum nakes tersebut, saya menilai nakes itu belum mengamalkan 3 asas SJSN yaitu asas kemanusiaan, asas kemanfaatan dan asas keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ungkapnya. (25/6)

Ia mendesak agar oknum yang bersangkutan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada pasien dan publik, agar kasus seperti ini tidak menjadi polekmik berkepanjangan.

“Sepatutnya oknum dokter itu menyampaikan permohonan maaf agar permasalahan ini tidak menjadi polemik yang berkepanjangan,” tegas Anggota DJSN periode 2014-2024 itu.

Subianto juga berharap kepada PemKab PALI agar memastikan hak rakyat utamanya yang sakit mendapatkan layanan kesehatan yang sesuai 3 asas SJSN.

“Dan diharapkan kepada RSUD PALI harus melakukan investigasi dan mitigasi risiko secara tuntas agar ada jaminan mutu layanan permasalahan ini tidak terulang lagi,” pungkas Dr. Subianto Pudin, S. Sos., CLA.

Insiden ini bermula dari keluhan seorang pasien yang mengaku diabaikan saat datang ke IGD RSUD PALI dalam kondisi nyeri hebat pada Senin malam (23/6). Pasien menyebut sempat menunggu hampir satu jam tanpa tindakan memadai, dan malah menerima komentar menyakitkan dari dokter jaga.

“Kalau sakit nian, pasti pingsan,” ujar FAD, sebagaimana ditirukan pasien.

Berita ini viral di media sosial dan memicu kemarahan publik karena dinilai tidak pantas dan tidak mencerminkan etika profesi kedokteran. Meskipun pihak Manajemen Rumah sakit sudah melakukan klarifikasi, namun publik berharap hal ini tidak terulang lagi dimasa mendatang. (Red)

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *