BANYUASIN – TEROPONGSUMSEL.COM Pemerintah Kecamatan Makarti Jaya bersama masyarakat Desa Pangestu menggelar acara Bersih Desa dalam rangka memperingati HUT ke-53 Desa Pangestu. Kegiatan ini dimeriahkan dengan pagelaran Wayang Kulit yang dipentaskan oleh Ki Dalang Totok Irawan (Deglenk), dan berlangsung khidmat serta meriah di balai desa setempat.
Rabu 6 Agustus 2025
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati Banyuasin, Ibu Neta Indian, SP, yang disambut langsung oleh Camat Makarti Jaya,Subandi, S.Sos, saat tiba di lokasi penyeberangan Desa Upang Makmur. Kedatangan beliau menjadi momen istimewa bagi warga, sekaligus menambah semarak kegiatan budaya tersebut.
Dengan mengusung tema “Melalui Bersih Desa Mari Kita Tingkatkan Rasa Solidaritas dan Kebersamaan dalam Perbedaan”, kegiatan ini bertujuan mempererat tali silaturahmi antarwarga serta melestarikan warisan budaya tradisional.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Pangestu, Supriyadi menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas antusiasme masyarakat serta dukungan dari pemerintah daerah.
“Kami bersyukur atas terselenggaranya acara Bersih Desa ini dengan lancar. Terima kasih kepada Ibu Wakil Bupati, Bapak Camat, dan seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Semoga semangat gotong royong dan kebersamaan ini terus terjaga demi kemajuan Desa Pangestu,” ujarnya.
Camat Makarti Jaya, Bapak Subandi, S.Sos., juga memberikan apresiasi atas kekompakan masyarakat Desa Pangestu dalam melestarikan tradisi.
“Kegiatan seperti ini sangat positif untuk menjaga nilai-nilai kearifan lokal. Saya berharap semangat kebersamaan ini menjadi teladan bagi desa-desa lain di Kecamatan Makarti Jaya,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Wakil Bupati Banyuasin, Ibu Neta Indian, SP, menyampaikan dukungannya terhadap pelestarian budaya dan tradisi daerah sebagai bagian dari pembangunan karakter masyarakat.
“Pelestarian budaya seperti pagelaran wayang kulit ini adalah wujud nyata cinta kita terhadap warisan leluhur. Pemerintah Kabupaten Banyuasin sangat mendukung kegiatan seperti ini karena mampu memperkuat identitas dan mempererat kebersamaan di tengah masyarakat,” jelasnya.
Seluruh rangkaian acara berlangsung lancar dan tertib tanpa hambatan berarti. Antusiasme warga pun tampak tinggi, sebagai wujud kebanggaan terhadap budaya lokal dan rasa cinta terhadap desanya.
Diyono
